Blogger Widgets

Jumat, 04 Oktober 2013

Harass

Beberapa hari ini aku sungguh menikmati hari-hari yang kami jalani tanpamu untuk sesaat. Keluarga inti maupun tambahanku sudah cukup lengkap tanpamu. Dan akan sangat menyenangkan lagi jika tanpamu. Sungguh hal yang kupelajari berada di dekat keluarga tanpamu. Keluargaku juga sudah memberikanku segalanya tanpamu.

Tapi keadaanmu di dekatku benar-benar mengusik keluargaku. Mereka panik dan uncontrolled cause you. Can you leave us please? I beg you.

Awalnya kedatanganmu hanya menawarkan secangkir hal baru, tetapi lama-kelamaan hal baru tsb membuat keluargaku tidak nyaman dan merasa risi dengan kedatanganmu. Kamu adalah sebuah perubahan yang pada awal kehidupan give a raibow in our wolrd dan selalu menawarkan kasih sayang. Always listening, friendly and did not assume the existence of differences gender and status. Good point and everyone's love it.

In fact, I love it too. More colour in my black and white world give me more spirit and think that's a sign for a straight life. My family like it too and always listening what did you want.

Tapi lama-kelamaan, kamu memberikan dampak negatif yang secara tidak langsung menyakiti aku dengan perlahan yang disusul dengan menyakiti keluargaku. Awalnya aku berpikir tidak apa-apa jika hanya aku, biarlah kupendam rasa ini dalam blackbox. Karena aku merasa, mungkin hanya aku.

Secara beruntun kamu menyakiti satu persatu keluargaku. Kamu mulai dengan keluargaku yang paling sayang dan dekat denganmu. Kamu jatuhkan dia ke dalam jurang. Aku ingin menolongnya dengan berbagai cara, tetapi dengan bukti yang aku dapatkan tentangmu, aku malah membiarkannya dalam derasnya sungai di ujung jurang tsb. Aku sudah tidak dapat menolongnya lagi, karena dia tetap tidak akan pernah sembuh.

Itu adalah salah satu contohnya, jika boleh kubeberkan contoh perlakuanmu yang lainnya, maka akan kuberi tahu orang lain yang mengenalmu. Kesalahan terbesarmu ada padaku yang tidak kamu sadari secara langsung dan tidak akan pernah sadar sebelum kamu mengaku telah merusak kekeluargaan yang kami bangun dengan rapat.

Aku bahagia sekarang, karena seluruh keluargaku sudah sadar atas perbuatanmu selama ini yang cukup menjadi bebanku dalam menyadarkan seluruh keluargaku. Aku nggak mau kamu mengusik keluargaku dengan lebih sakit lagi. Sudah cukup pengalaman buruk yang kamu berikan bagi keluargaku.

Kamu memang sudah tidak mengusik keluargaku lagi, tapi kamu berhasil mengusikku. Apa yang kamu lakukan denganku saat ini sungguh membuatku ingin terjun dari lantai dasar ke blackhole agar aku hilang selamanya dari pandangan dan jangkauanmu, kalau saja aku tidak ingat dengan kelargaku.

Aku cukup nyaman hari ini meskipun aku tidak prepare dalam berpergian. Saat kuinjakkan kakiku, seperti biasa beliau menyapaku dengan ramah dan dengan hati berkata : "kenapa kamu nggak telat aja". Kenapa aku tahu beliau berkata begitu? Cause I know who is it. Dan setelah aku duduk di tempat peristirahatan, aku masih merasa this is a bright day cause this is our last day. Kemudian waktu menunjukkan time for work sudah mulai, jadi aku harus segera ke tempatku yang seharusnya. Aku tersenyum seperti biasanya saat bertemu orang lain, tetapi tidak denganmu. Aku tidak tahu kamu ada di sana untuk menjadi our leader team.

Perubahan sikap yang aku lakukan terhadap semuanya diketahui oleh pengawas. Otomatis beliau bertanya ada apa dan aku hanya bisa menjawab, "nanti saja". Awalnya aku berusaha untuk mengacuhkannya, tetapi keringat dingin terus saja bercucuran. Selama berdiskusi dengan anggota lainnya, aku tidak bisa berkonsentrasi karena kamu memberi sinyal membunuhku hari itu. Karena itu juga, aku menjadi miss-communication with others. Pengawas selalu memandangi aku dan menatapku sambil berkata : "sebenarnya ada apa sih?", dan aku hanya bisa menjawab dengan mengalihkan pandanganku ke lain tempat dan berusaha fokus pada apa yang menjadi pembahasan hari ini. Pada akhirnya tangan dan kakiku serasa beku dan susah untuk digerakkan selama hampir 30 menit. Hawa membunuhmu hari ini benar-benar sukses. Di akhir diskusi, kami tidak mencapai suatu penyelesaian yang berdampak baik bagi semua peserta disskusi. Hanya kamu yang mendapatkan kata sepakat.

Untungnya waktu berjalan cukup cepat setelahnya, dan kamu segera meninggalkan ruangan. Pengawas mendekatiku dan aku berkata, "dia membuat orang yang mengenalnya mati suri" dan beliau hanya mengangguk kemudian menyusul kamu pergi.

Sungguh hari-hari yang melelahkan aku dan keluargaku lalui bersamamu. Aku sudah capek, jadi tolong segera pergi dari kehidupan kami. Jika kamu nggak mau pergi, aku yang akan pergi meninggalkanmu tanpa jejak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar